SUNGAI KAPUAS
Sungai
Kapuas atau Sungai Kapuas Buhang adalah Sungai yang terletak di Kabupaten
Kapuas, Propinsi Kalimantan Tengah. Sungai ini mengalir dari mata air
Pegunungan Muller hingga ke muara sungai di Selat Karimata terletak di Provinsi
Kalimantan Barat. Panjang total Sungai Kapuas hingga 1.178 km. Lebar sekitar 70
– 150 meter dan kedalaman hingga puluhan meter. Sungai Kapuas ini tidak pernah
kering sepanjang tahun dan termasuk sungai terpanjang di Kalimantan dan di
Indonesia.
Bagian hulu
dari sungai ini merupakan daerah yang cukup tinggi daratannya, namun sungainya
tidak terlalu lebar. Makin ke hilir, daratannya makin rendah, bahkan
ketinggian daratan ada yang hanya mencapai 0-5 meter diatas permukaan laut.
Meskipun demikian lebar sungai makin besar, sehingga kenaikan ketinggian air
tidak terlalu besar. Nama sungai Kapuas di ambil dari daerah Kapuas Hulu. Kesultanan Banjar
menyebut Sungai Kapuas sebagai Batang Lawai karena sungai ini mengalir dari
Kabupaten Melawi hingga muaranya di sekitar kota Pontianak.
Sungai Kapuas seperti urat nadi bagi masyarakat pesisir sungai karena sungai Kapuas merupakan tempat beraktivitas dan perekonomian masyrakat setempat. Sungai Kapuas juga jalur transportasi barang maupun orang dan menjadi penghubung antar daerah satu ke daerah lain di wilayah Kalimantan Barat, dari pesisir Kalimantan Barat sampai ke daerah pedalaman Putussibau dihulu sungai ini. Orang menggunakan alur sungai Kapuas, untuk mengangkut sembilan kebutuhan pokok, hasil kebun, karet, bahkan manusia. Mereka menggunakan perahu motor bandung. Sungai Kapuas menjadi air kehidupan bagi masyarakat Kalimantan Barat. Masyarakat menggunakan sungai Kapuas untuk air minum, mandi, mengairi sawah dan kebun. Kebanyakan masyarakat menggantungkan hidup di sungai dengan cara menjadi nelayan di sungai secara tradisional.
Sungai Kapuas seperti urat nadi bagi masyarakat pesisir sungai karena sungai Kapuas merupakan tempat beraktivitas dan perekonomian masyrakat setempat. Sungai Kapuas juga jalur transportasi barang maupun orang dan menjadi penghubung antar daerah satu ke daerah lain di wilayah Kalimantan Barat, dari pesisir Kalimantan Barat sampai ke daerah pedalaman Putussibau dihulu sungai ini. Orang menggunakan alur sungai Kapuas, untuk mengangkut sembilan kebutuhan pokok, hasil kebun, karet, bahkan manusia. Mereka menggunakan perahu motor bandung. Sungai Kapuas menjadi air kehidupan bagi masyarakat Kalimantan Barat. Masyarakat menggunakan sungai Kapuas untuk air minum, mandi, mengairi sawah dan kebun. Kebanyakan masyarakat menggantungkan hidup di sungai dengan cara menjadi nelayan di sungai secara tradisional.
Sungai Kapuas
merupakan rumah dari lebih 700 jenis ikan dengan sekitar 12 jenis ikan langka
dan 40 jenis ikan yang terancam punah. Potensi perikanan air tawar di sungai
Kapuas adalah mencapai 2 juta ton. Sungai ini sejak dulu sudah dijadikan sebagai tempat
penambangan emas. Penambangan emas di sungai ini masih berlangsung sampai
sekarang, sehingga menyebabkan sungai ini menjadi tercemar dengan air raksa dan menjadi
keruh.
PUAKA PENUNGGU SUNGAI
KAPUAS
Benar atau
tidaknya saya juga tidak tahu sampai sekarang namun konon katanya Sungai Kapuas
ini ada penunggunya atau Puaka ( makhluk Ghaib ). Menurut cerita puaka ini
berwujud seperti seekor ular besar yang mendiami dasar Sungai Kapuas ( di alam
ghaibnya ). Dimana ekornya berada tepat di muara Sungai Sekayam dan kepalanya di
daerah Pancur Aji yang terletak di tikungan Sungai Kapuas. Apabia air pasang
maka akan ada pusaran besar di tikungan tersebut.
Waktu
kecil sampai sekarang saya masih meragukan
akan keberadaan puaka penunggu Sungai Kapuas ini. Dahulu kata orang –
orang pernah kejadian dimana ada gelombang yang sangat besar mencapai 1 meter
seperti gelombang di laut. Namun anehnya gelombang ini datang tanpa sebab. Di
saat itu tidak ada speed boat atau perahu yang melintas sehingga jamban tempat
orang sering mandi atau mencuci baju jadi terpental ke bibir sungai. Apabila
gelombang itu di sebabkan oleh speed boat maka gelombang tersebut akan menjadi
dua arah yaitu menuju tepi sebelah kiri dan sebelah kanan, namun gelombang ini
hanya menuju satu arah yang katanya ular tersebut mengibaskan ekornya hanya
sekali / satu arah.
Percaya atau tidaknya tergantung
sobat sendiri. Cukup sekian yang dapat saya sampaikan pada postingan saya kali
ini. Samapi jumpa sobat … :)